Awal Kehancuran Perbankan Dan Sistem Ekonomi Kapitalis Telah Dimulai.

Sore ini saya membaca satu berita yang menurut ana sebagai rahmat dari Allah Ta'ala yang mulai menghancurkan riba dan jaring-jaringnya di negri kita tercinta.

OJK dan Dirjen Pajak menyepakati pembukaan data nasabah perbankkan, untuk dijadikan "momok" bagi para pemilik dana". Alasannya sederhana sekali, ingin meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan pajak. Demikian mimpi besar di balik kesepakatan ini, seakan mereka lupa bahwa kepatuhan tidak akan pernah lahir dari ancaman atau paksaan.
Awal Kehancuran Perbankan

Namun, "pengemplang pajak" menurut tuduhan mereka atau lebih tepatnya "orang yang tidak rela hartanya dipungut paksa" tentu tidak bodoh, dan kahabisan cara.

Seribu satu cara untuk menyembunyikan dana, ada emas batangan, ada perhiasan anak, istri pertama, istri kedua, dan selanjutnya, perhiasan ibu, kakak, adik dan pembantu, ada pula aset lain semisal tanah di pedesaan yang administrasinya masih sederhana, dan masih banyak lagi cara lainnya.

Belum lagi sektor riil yang tentu bertepuk tangan dengan aturan ini, para pengusaha tradisional yang belum kenal akutansi atau SPT pajak, tentu akan mendapat berkahnya. Para pemilik modal yang tidak rela dananya diintip oleh "oknum-oknum" kurang kerjaan yang memang hobi cari masalah. Akan banyak dari para pemodal yang lebih memilih menyalurkan dananya ke sektoor riil, semisal kerja sama permodalan dengan para pengusaha kecil yang tidak kenal pajak, SPT dan tetek bengeknya, walau and keuntungannya kecil, namun relatif aman dari "momok tuduhan ngemplang pajak".

Kemaren perbankan kebanjiran dana masyarakat karena minimal ada tiga aspek:

1. aman
2. mudah dan cepat melalui transaksi non tunai.
3. berbunga

Kini setelah kesepakatan ini, bank akan menjadi tempat paling menakutkan bagi para pemilik dana. Dana mengendap bermasalah, transaksi keluar masuk lewat rekening juga dipelototi dan menjadi hantu menakutkan. Akibatnya, akan banyak yang menarik dananya dari bank, alias akan terjadi gelombang rush money yang menjadikan bank bank berguguran.

Sebagai gantinya, akan mulai banyak yang memilih transaksi non tunai, barter, menghutangkannya kepada saudara atau kawan dan juga menyalurkan dananya ke sektor riil, dana diputar di sektor riil, walau dipelototi juga namun pintu masih terbuka lebar untuk ngakali dan berkilah agar selamat dari perhatian oknum pajak.

Selamat atas kebangkitan sektor riil dan syukur al hamdulillah atas dimulainya kehancuran riba. Selamat bangkit ekonomi rakyat kecil, semoga jerat jerat kapitalis segera pudar dan riba segera tumbang.

"Mereka membuat makar, dan Allah-pun membalas makar mereka, dan Allah adalah sebaik-baik pembalas makar".

Dinukil via FB Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, MA

Tidak ada komentar: