SATU TUBUH ROHINGNYA

Dia hanyalah jari. Ada di ujung jari kaki. Jauh dari tangan, mata, mulut ataupun hati. Jika harus berdarah, tidaklah begitu berarti. Bahkan sekalipum sekiranya terpotong teramputasi.

Namun begitu sebuah paku menusuk jari. Darah segar keluar membasahi kaki.
Kenapa air mata mengalir ?
rohingya

Kenapa mulut mengaduh sakit ? Tangan berusaha memegang luka agar darah tak banyak keluar.
Hati sedih dengan luka di jari.

Ternyata jari kaki, tangan mulut, mata dan hati, adalah satu tubuh. Rasa yang menghubungkan antara mereka. Begitu pula "rasa" yang menggerakan bagian tubuh lainnya.

Rohingya bukan hanya saudara terikat agama. Tapi tubuh yang tak terpisahkan satu dengan lainnya. Mungkinkah luka mereka menjadi sakit yang menjalar ke seluruh tubuh kita ?.

Adakah kita menjadi mata, yang menangis untuknya ?
Adakah kita mulut, yang ikut mengaduh dan berdoa untuk mereka ?
Adakah kita tangan, yang segera bertindak untuk menolong mereka ? Adakah kita hati, yang segera menebar rasa kepada bagian tubuh lainnya ?

Bila luka menganga, makan pun berkurang selera. Bila luka menganga, tidur pun berkurang rasa. Bila luka menganga, harta bukan masalah untuk membeli obat penutup luka.

Sebelum hilang "rasa satu tubuh: dalam beragama. Karena stroke, pecahnya pembuluh pembelaan darah dalam bagian tubuh kita. Marilah menjadi bagian yang menjaga. Sekecil apapun usaha, semoga kita di catat Alloh sebagai pembela agamaNya...

republish from whatsapp group

Tidak ada komentar: