Adakah Perbuatan Nabi Yang Tidak Harus Diikuti oleh umatnya

Pertanyaan :

Assalaamu'alaikum ustadz. Saya membaca jawaban ustadz mengenai ayat-ayat Al-quran yang bertolak belakang, di sana ustadz mengatakan bahwa ada dari Nabi yang wajib, sunnah, bahkan haram kita ikuti/teladani,

Yang saya tanyakan, bagaimana hubungannya dengan wajibnya kita mengikuti sunnah beliau?

Terimakasih atas, Wassalam

Jawaban :

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pada dasarnya seorang nabi punya peran sebagai panutan buat umatnya. Sehingga umatnya wajib menjadikan diri seorang nabi sebagai suri tauladan dalam hidupnya.

Namun perlu juga diketahui bahwa tidak semua perbuatan nabi menjadi ajaran yang wajib untuk diikuti. Memang betul bahwa para prinsipnya perbuatan nabi itu harus dijadikan tuntunan dan panutan dalam kehidupan. Akan tetapi kalau kita sudah sampai detail masalah, ternyata tetap ada yang menjadi wilayah khushushiyah beliau.
muhammad rasulullah
Ada beberapa amal yang boleh dikerjakan oleh nabi tetapi haram buat umatnya. Di sisi lain ada amal yang wajib buat nabi tapibuat umatnya hanya menjadi sunnah. Lalu ada juga yang haram dikerjakan oleh nabi tetapi justru boleh bagi umatnya.

Marilah kita telaah lebih lanjut masalah ini dengan contoh-contoh langsung agar lebih jelas.

I. Boleh Buat Nabi Haram Bagi Umatnya

Ada beberapa perbuatan hanya boleh dikerjakan oleh Rasulullah Shallallahu alahi wasallam, sebagai sebuah pengecualian. Namun buat kita sebagai umatnya justru haram hukumnya bila dikerjakan. Contohnya antara lain:

1. Berpuasa Wishal

Puasa wishal adalah puasa yang tidak berbuka saat Maghrib, hingga puasa itu bersambung terus sampai esok harinya. Nabi Muhammad Shallallahu alahi wasallam berpuasa wishal dan hukumnya boleh buat beliau, sementara umatnya justru haram bila melakukannya.

2. Boleh Beristri Lebih Dari 4 WAnita

Contoh lainnya adalah masalah kebolehan poligami lebih dari 4 isteri dalam waktu yang bersamaan. Kebolehan ini hanya berlaku buat Rasulullah Shallallahu alahi wasallam seorang, sedangkan umatnya justru diharamkan bila melakukannya.

II. Yang Wajib bagi Nabi Sunnah bagi Ummatnya

Sedangkan dari sisi kewajiban, ada beberapa amal yang hukumnya wajib dikerjakan oleh Rasulullah Shallallahu alahi wasallam namun hukumnya hanya sunnah bagi umatnya.

1. Shalat Dhuha'

Shalat dhuha' yang hukumnya sunnah bagi kita, namun buat nabi hukumnya wajib.

2. Qiyamullail

Demikian juga dengan shalat malam (qiyamullaih) dan dua rakaat fajar. Hukumnya sunnah buat kita tapi wajib bagi Rasulullah Shallallahu alahi wasallam.

3. Bersiwak

Selain itu juga ada kewajiban bagi beliau untuk bersiwak, padahal buat umatnya hukumnya hanya sunnah saja.

4. Bermusyawarah

Hukumnya wajib bagi nabi Shallallahu alahi wasallam namun sunnah buat umatnya.

5. Menyembelih kurban (udhhiyah )

Hukumnya wajib bagi nabi Shallallahu alahi wasallam namun sunnah buat umatnya.

6. Mushabarah


Mushabarah boleh dipahami sebagai bertahan dan sabar ketika menghadapi lawan,

7. Mencegah kemungkaran dalam setiap keadaan

Dan tentunya masih banyak lagi yang tidak disebutkan di sini.

III. Yang Haram Buat Nabi tapi Boleh buat Ummatnya

Sekarang kita bahas apa saja perbuatan yang hukumnya haram buat nabi, sedangkan buat umatnya malah dibolehkan. Di antaranya adalah:

1. Menerima Harta Zakat

Semiskin apapun seorang nabi, namun beliau diharamka menerima harta zakat. Demikian juga hal yang sama berlaku buat keluarga beliau (ahlul bait).

2. Makan Makanan Yang Berbau

Segala jenis makanan yang berbau kurang sedang hukumnya haram buat beliau, seperti bawang dan sejenisnya. Hal itu karena menyebabkan tidak mau datangnya malakat kepadanya untuk membawa wahyu.

Sedangkan buat umatnya, hukumnya halal, setidaknya hukumnya makruh. Maka jengkol, petai dan makanan sejenisnya, masih halal dan tidak berdosa bila dimakan oleh umat Muhammad Shallallahu alahi wasallam.

3. Haram Menikahi Wanita Ahlulkitab

Karena isteri nabi berarti umahat muslim, ibunda orang-orang muslim. Kalau isteri nabi beragam nasrani atau yahudi, maka bagaimana mungkin bisa terjadi.

Sedangkan buat umatnya dihalalkan menikahi wanita ahli kitab, sebagaimana telah dihalalkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 3.

4. Menikahi Wanita Yang Tidak Hijrah ke Madinah


5. Melepas Pakaian Perang bila Telah Dikenakan hingga selesai Perang

Semua contoh di atas merupakan hasil istimbath hukum para ulama dengan cara memeriksa semua dalil baik yang ada di dalam Al-Quran maupun yang ada di dalam sunnah nabi Shallallahu alahi wasallam.

Kajian tentang ini tentu menarik untuk disimak, agar kita bisa lebih paham dan lebih mengerti syariah Islam, serta tahu bagaimana cara kita menjadi umat Muhammad Shallallahu alahi wasallam. Ternyata kalau kita dalami, ada banyak masalah yang perlu kita ketahui terkait dengan hubungan kita dengan beliau Shallallahu alahi wasallam sebagai panutan dan suri tauladan kita.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
source: rumahfiqih.com

Tidak ada komentar: