FAIDAH KAJIAN ADAB DAN AKHLAK PENUNTUT ILMU

MUQODDIMAH

[1] adab merupakan bagian yang penting bagi seorang muslim:

• Berkata imam Ibnu Qoyyim:

وأدب المرء : عنوان سعادته وفلاحه وقلة أدبه : عنوان شقاوته وبواره .
فما استجلب خير الدنيا والآخرة بمثل الأدب ولا استجلب حرمانها بمثل قلة الأدب
“Dan adab seseorang adalah tanda kebahagiaan dan kesuksesannya, dan sedikitnya adab adalah tanda celaka dan binasanya dia. Dan tidaklah seseorang menarik kebaikan dunia dan akherat semisal dengan adab, dan tidaklah seseorang dari dihalangk dari kebaikan dunia dan akherat yang semisal dengan sedikit akhlaknya.[madarijus salikin]

• adab adalah:

اجتماع خصال الخير في العبد
“ berkumpulnya Perangai kebaikan dalam seorang hamba”

• Tidak ada sesuatu apapun yang lebih berat timbangan amalnya dibandingkan akhlak

مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ رواه الترمذي
"tidak ada suatu apapun yang diletakkan di dalam timbangan lebih berat dibandingkan akhlak yang baik"

• Diutusnya nabi untuk menyempurnakan akhlak.

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik" HR. Ahmad dan Bukhori dalam adabul mufrod

• Para salaf dahulu, menganjurkan agar mempelajari adab terdabulu sebelum yang lainnya.

Berkata Imam abdullah bin Mubarok:”aku mempelajari adab selama 30 tahun kemudian aku menuntut ilmu selama 20 tahun, mereka memelajari adab sebelum belajar ilmu"

FAIDAH KAJIAN ADAB DAN AKHLAK PENUNTUT ILMU

Beliau juga berkata:”adab itu 2/3 ilmu"

[2] islam mengatur adab dalam pergaulan, yang menunjukkan sempurnanya islam dari seluruh sisi dan aspek.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا )
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. " [Surat Al-Ma'idah 3]

islam mengajarkan segala sesuatu sampai tatacara buang hajat sebagaimana kisah salman yang ditanya orang musyrik.

قَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ كُلَّ شَيْءٍ، حَتَّى الْخِرَاءَةَ
Sungguh nabimu telah mengajarkan segala sesuatu sampai tata cara buang hajat"

Apabila tatacara buang hajat di ajarkan, lalu bagaimana tentang aqidah, tauhid, ibadah, pasti sudah diajarkan semua oleh rosulullah.

مَا بَقِيَ شَيْءٌ يُقَرِّبُ مِنَ الْجَنَّةِ وَيُبَاعِدُ مِنَ النَّارِ إِلا وَقَدْ بُيِّنَ لَكُمْ .
Tidaklah Tersisa sedikit pun yang mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka kecuali sudah dijelaskan kepada kalian" HR. Thobroni.

[3] ADAB DALAM BELAJAR

1) ikhlash
2) baik dalam mendengarkan
3) diam

(وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ)
"Dan apabila dibacakan al-qur'an maka Dengarkanlah dan Diamlah semoga kalian dirahmati Allah" [Surat Al-A'raf 204]

4) mencatat

قيدوا العلم بالكتاب
Ikatlah ilmu dengan catatan

Maka yang perlu dibawa ketika menuntut ilmu

-buku yang dibahas.
-mushaf Al-Qur'an.
-buku catatan.

5) memahami apa yang disampaikan.

Karena:

العلم الفهم
Ilmu adalah pemahaman

Orang yang tidak diberikan pemahaman, khawatir dia adalah orang yang tidak akan dikehendaki kebaikan dari Allah.

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan maka Allah akan Faqih kan dalam agama"

6) mengamalkannya

Apabila tidak di amalkan maka ilmu tersebut bukanlah ilmu yang bermanfaat, dan kita akan ditanya di akherat.

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أربع : عن عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ.
“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ditanya tentang empat perkara: (1) tentang umurnya untuk apa dia gunakan, (2) tentang ilmunya, sejauh mana dia amalkan ilmunya tersebut, (3) tentang hartanya, dari mana harta tersebut didapatkan dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan, dan (4) tentang tubuhnya, untuk apa dia gunakan.” (HR. At-Tirmidzi)

7)mendakwahkannya.

-Dimulai dari diri sendiri

ابدأ بنفسك
"Mulailah dari dirimu"

-menjaga dari diri dan.keluarga dari api neraka.

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ َ)
Wahai orang-orang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan..." [Surat At-Tahrim 6]

-Ada banyak manusia yang saking sibuknya justru lupa mendakwahi istrinya, anaknya, saudaranya, padahal dia adalah imam di keluarganya.

Lihatlah doa:

(وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا)
Dan orang-orang mengatakan wahai Rabb, anugrahkan kepada kami istri istri dan anak keturunan yang menyejukkan hati kami dan jadikanlah kami Imam bagi orang yang bertaqwa" [Surat Al-Furqan 74]

Sebelum menjadi imam bagi orang yang bertakwa, maka harus terlebih dahulu menjadi orang yang bertakwa. Dan kepemimpinan kita dalam keluarga akan ditanya oleh Allah.

إن الله سائل كل راع عما استرعاه, حفظ أم ضيع؟ حتى يُسأل الرجل عن أهل بيته
Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin apa yang dipimpinnya apakah dia menjaganya atau menyia-nyiakannya sampai seorang lelaki akan ditanya tentang keluarganya" HR. An nasai

Bersambung....

Ahad, 11 Februari 2018
Fadhilatul Ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas

ditulis oleh Dika wahyudi Lc.

Tidak ada komentar: