KALIAN MENYAMBUT DENGAN SUKA CITA, PADAHAL NABI SANGAT TAKUT DENGANNYA.

Ketika madinah terjadi gerhana matahari, ketahuilah bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam merasa takut dan segera mengajak umat islam untuk shalat dimasjid.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam waspada. Beliau takut dan khawatir akan terjadi kiamat.

Sahabat Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata,

خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ ».
”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. NABI LANTAS BERDIRI TAKUT KARENA KHAWATIR AKAN TERJADI HARI KIAMAT, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda, ”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.” (HR. Muslim no. 912)

Gerhana

Lihatlah, sungguh berbeda dengan sikap umat Islam sekarang ini. Merasa teknologi sudah demikian canggihnya, sehingga menganggap peristitwa gerhana matahari atau bulan adalah sebuah peristiwa alam ‘biasa’ yang tidak perlu disikapi apapun.

Allah berfirman,

وَمَا نُرْسِلُ بِالْآَيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا
“Tidaklah kami mengirim ayat-ayat itu selain untuk menakut-nakuti (hamba).” (al-Isra: 59)

Kejadian semacam ini bukan hanya sebatas fenomena alam. Namun itu adalah peringatan agar dia semakin takut kepada Sang Kuasa. Karena mereka mengimani bahwa ini semua ada penciptanya.

Jika Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam takut, umatnya malah gembira. Jika Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam waspada, umatnya malah sibuk berencana foto selfie. Jika Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam khawatir akan terjadi kiamat, umatnya malah larut dalam hayalan dunia. Astagfirullah.

Akan jadi apakah umat ini jika sikap Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam tidak menjadi teladan bagi kita? Janganlah kita merasa sok lebih pintar, sok lebih hebat, lebih canggih ketimbang jaman Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Meskipun jaman Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam belum ada satelit luar angkasa, belum ada teropong bintang, bahkan belum ada mobil. Tapi ketahuilah, ilmu yang dimiliki Rasululah adalah yang paling luas, dalam dan lengkap yang pernah dimiliki oleh manusia.

Kita hanya tahu peristiwa gerhana matahari hanya dalam perspektif ilmu pengetahuan. Tapi apa kandungan peristiwa dibalik semua itu, kita buta sama sekali. Kita tidak punya ilmu sedikitpun untuk menyingkap tabir dibalik peristiwa gerhana yang terjadi.

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:

Gerhana tersebut merupakan tanda yang muncul sebelum tanda tanda kiamat seperti terbitnya matahari dari barat atau keluarnya dajjal. Atau mungkin gerhana tersebut merupakan sebagian tanda kiamat.

Hendaknya seorang mukmin merasa takut kepada Allah, khawatir akan tertimpa adzab-Nya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam saja sangat takut ketika itu, padahal kita semua tahu bersama bahwa beliau shallallahu ’alaihi wa sallam adalah hamba yang paling dicinta Allah.

Lalu mengapa kita hanya melewati fenomena semacam ini dengan perasaan biasa saja, mungkin hanya diisi dengan perkara yang tidak bermanfaat dan sia-sia, bahkan mungkin diisi dengan berbuat maksiat.

Wahai saudaraku….

Hadirkan perasaan takut kepada Allah ketika terjadi gerhana…

Bukan sebatas semangat untuk mengabadikannya dalam kamera.

Karena gerhana bukan semata fenomena alam. Namun tanda kekuasaan Sang Pencipta agar kita semaki takut kepada-Nya.

artikel repost

Tidak ada komentar: