PEGANGILAH WASIAT RASULULLAH DI MASA PENUH FITNAH

Dari Shahabat al Irbadh bin Sariyah radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan:

((وَعَظَنا رَسُولُ اللهِ مَوعِظَةً وَجِلَت مِنهَا القُلُوبُ وَذَرَفَت مِنهَا العُيون. فَقُلْنَا: يَارَسُولَ اللهِ كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأَوصِنَا، قَالَ: (أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عز وجل وَالسَّمعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلافَاً كَثِيرَاً؛ فَعَلَيكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ المّهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فإنَّ كلّ مُحدثةٍ بدعة، وكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ) – رواه أبو داود والترمذي وقال: حديث حسن صحيح
"Suatu ketika Rasulullah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuran”.

Kami bertanya: ”Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal), maka berilah kami wasiat”

Rasulullah bersabda: “Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah azza wa jalla, agar tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memimpin kalian seorang hamba sahaya (budak).

gigitlah ia dengan gigi geraham

Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian yang masih hidup sepeninggalku, akan menyaksikan banyak perselisihan.

Maka berpegang teguhlah kepada kalian dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian.

Dan jauhilah oleh perkara-perkara yang diada-adakan dalam agama (kebid'ahan) karena sesungguhnya semua bid’ah itu sesat.”

Abu Dawud no. 4607, Tirmidzi no. 2676. Hadits Hasan Shahih.

Tidak ada komentar: