SI MAYAT MINTA BERSEDEKAH JIKA BISA HIDUP KEMBALI

Al-Qur’an menyebutkan angan-angan orang muslim yang suka menunda amal shalih di dunia sehingga datang kematiannya seandainya diberi kesempatan hidup kembali dirinya akan bersedekah dan menjadi orang shalih.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh (QS. Al-Munafiqun: 10)


SI MAYAT MINTA BERSEDEKAH JIKA BISA HIDUP KEMBALI

Kenapa dia tidak mengatakan, “Maka aku dapat melaksanakan umroh”, “Maka aku dapat melakukan shalat atau puasa” dan lain-lain?

Berkata para ulama, “Tidaklah seorang mayit menyebutkan “sedekah” kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan imbas baiknya setelah dia meninggal”

Perkara yang paling menyelamatkan orang di akhirat adalah iman. Dan sedekah adalah bukti kebenaran iman.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

والصدقة برهان
Sedekah adalah bukti (HR. Muslim)

Imam Nawawi Rahimahullah menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya).”

Wallohu ta'aala a'lam bishshowaab

Tidak ada komentar: