Hadits Palsu Tentang Tembakau Berasal Dari Kencing Iblis

Imam Ibnu Arobi menjelaskan di kitabnya tafsir muqni' al-kabir, bahwa nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"يَا أَبَا هُرَيْرَة يَأْتِي أَقْوَامٌ فِي آخِرِ الزَّمَانِ يُدَاوِمُوْنَ هَذَا الدُّخَان وَهُمْ يَقُوْلُوْنَ نَحْنُ مِنْ أُمَّة مُحَمَّدٍ وَلَيْسُوْا مِنْ أمَتِي وَلَا أَقُوْلُ لَهُمْ أُمَّةٌ لَكِنَّهُمْ مِنَ السَّوَامِ" قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَة: وَسَأَلْتُهُ : كَيْفَ نَبَتَ؟ قَالَ: "إِنَّهُ نَبَتَ مِنْ بَوْلِ إبْلِيْسِ، فهَلْ يَسْتَوِي اْلإِيْمَان فِي قَلْبِ مَنْ يشْرَبُ بَوْلَ الشَّيْطَانِ؟ وَلُعِنَ مَنْ غَرّسَهَا وَنَقَلَهَا وَبَاعَهَا" . قَالَ عَلَيهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَام: "يُدْخِلُهُمُ اللهُ النَّارَ وَإِنهَا شَجَرَةٌ خَبِيْثَةٌ"
 "Wahai abu hurairoh akan datang pada akhir zaman yang suatu kaum yang selalu bersama asap ini, mereka berkata: kami umat muhammad, tetapi mereka bukanlah umatku, dan aku juga tidak mengatakan mereka itu suatu umat tetapi mereka itu racun umat", abu hurairoh berkata; aku bertanya: bagaimana benda itu tumbuh?, nabi menjawab: "benda itu tumbuh dari kencing iblis, apakah sama keimanan seseorang yang meminum air kencing iblis?, dan Allah melaknat orang yang menanamnya, memindahkannya dan memperjual belikannya" Rasulullah shallalllahu alahi wa salam bersabda: "Allah memasukan mereka ke Neraka sesungguhnya pohon (tembakau) itu adalah pohon yang menjijikkan".
----------------------------
Hadits Palsu Tentang Tembakau Berasal Dari Kencing Iblis

Hadits ini tidak terdapat asal usulnya dari kitab-kitab hadits bahkan hadits tersebut palsu dan dusta yang disandarkan kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam sebagaimana penegasan Syekh Bin Baz RAHIMAHULLAH.

Akan tetapi hadits yang shahih yang terdapat dalam musnad Ahmad bahwa Rasulullah mengutuk khamar, peminumnya, penuangnya, pemerasnya, orang yang minta diperaskan, pembawanya dan orang yang minta dibawakan, penjualnya dan pembelinya dan orang memakan hasil jualannya.

Adapun tembakau (merokok -pen) dalam Islam hukumnya haram dan termasuk kotor sementara para perokok dianggap bermaksiat kepada Allah dan RasulNya* ﷺ .

Ust. Zainal Abidin Syamsuddin, Lc

Tidak ada komentar: