BAGAIMANA AGAR DOA BISA TERKABUL?

Bismillah, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertanyaan:

Afwan Ustadz, saya ingin bertanya apakah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdoa agar doa tersebut cepat terkabul. Jazaakillahu khairan.

Jawaban:

وعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ

Berdoa adalah sebuah ibadah, dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ
"Sesungguhnya doa adalah ibadah." [HR. Ahmad]

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ 
Dan Rabb-Mu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." [QS. Al-Mu`min/40: 60]

BAGAIMANA AGAR DOA BISA TERKABUL?

Oleh karena itu dalam sebuah ibadah (doa) haruslah memperhatikan beberapa sebab agar doa kita bisa dikabulkan, diantaranya:

1. Berdoa hanya kepada Allah.

إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ, وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
Rasulullah ﷺ berkata kepada Ibnu Abbas, "Jika engkau meminta, maka memintalah kepada Allah. Kalau engkau meminta bantuan, mintalah bantuan kepada Allah." [Dinyatakan shahih oleh Albani dalam Shahih Al-Jami’, no. 2516. HR. Tirmidzi]

2. Bertawasul dengan nama dan sifat-sifat Allah.

Allah Ta'ala berfirman:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا 
"Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu." [QS. Al- A'raf/7: 180]

Atau seseorang bertawasul dengan amal shalih yang telah dia lakukan.

3. Bershalawat atas Nabi ﷺ.

كل دعاء محجوب حتى تصلي على النبي صلى الله عليه وسلم (رواه الطبراني في "الأوسط" (1/220) ، وصححه الشيخ الألباني في "صحيح الجامع" (4399) )
Jika ia meninggalkan shalawat atas Nabi, doanya bisa terhalang. Nabi ﷺ bersabda, "Semua doa terhalang, sehingga diucapkan shalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam."

4. Senantiasa berbaik sangka kepada Allah.

أنا عند ظن عبدي بي
Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Ta'ala berfirman, "Aku tergantung persangkaan hambaKu kepadaKu." [HR. Bukhari, no. 7405, Muslim, no. 4675]

5. Bersungguh-sungguh dalam meminta.

Janganlah seseorang ragu-ragu dalam doanya, atau ia mengucapkan pengecualian dengan mengucapkan "jika Engkau berkehendak ya Allah, berikanlah kepadaku ini dan ini. " Doa seperti itu dilarang, karena tidak ada sesuatupun yang dapat memaksa kehendak Allah.

6. Menghadirkan hati dalam berdoa.

Seorang hamba, hendaklah menghadirkan hati, memusatkan pikiran, mentadaburi doa yang ia ucapkan, serta menampakkan kebutuhan dan ketergantungannya kepada Allah. Janganlah ia berdoa dengan lisannya, namun hatinya entah kemana. Karena doa tidak akan dikabulkan dengan cara seperti itu. Atau ia berdoa dengan main-main maka ini jelas tidak bisa terkabulkan doanya.

7. Mencari waktu-waktu yang mustajab dan tempat-tempat yang utama.

Diantara waktu dan tempat-tempat yang utama, sebagaimana telah disebutkan di dalam nash-nash:

▪ Waktu antara adzan dan iqamah.
▪ Di dalam shalat (saat sujud).
▪ Setelah selesai mengerjakan shalat-shalat fardhu.
▪ Ketika berbuka puasa.
▪ Di akhir malam.
▪ Waktu ashar pada hari Jumat.
▪ Pada hari-hari di bulan Ramadhan.
▪ Serta waktu-waktu dan tempat-tempat lainnya yang disebutkan di dalam berbagai dalil.

8. Menghindari makanan yang haram.

Karena ini termasuk perkara yang menghalangi terkabulnya doa, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
"Seorang laki-laki yang panjang perjalanannya, rambutnya acak-acakan dan berdebu, ia mengangkat tangannya ke langit dan mengatakan: "Ya Rabbi, ya Rabbi," sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dengan barang yang haram, bagaimana ia akan diterima doanya?" [HR. Muslim]

9. Tidak terburu-buru dalam meminta dikabulkannya doa.

Permintaan yang tergesa-gesa itu dilarang, dan dapat menghalangi terkabulnya doa. Rasulullah ﷺ bersabda:

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ: قَدْ دَعَوْتُ اللَّهَ، فَلَمْ يَسْتَجِبْ لِي
"Dikabulkan salah seorang diantara kalian (doanya) selagi tidak tergesa-gesa. Seraya dia mengatakan, “Saya telah berdoa dan belum dikabulkan untukku." [HR. Bukhori, no. 6340 dan Muslim, no. 2735]

10. Tidak Berlebih-lebihan atau melampaui batas dalam berdoa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
"Berdo'alah kepada Rabb-Mu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." [QS. Al-A'raf/7: 55]

والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Tidak ada komentar: