Allah memiliki perintah dan larangan bagi seorang hamba pada setiap anggota tubuhnya, dan Allah memiliki nikmat pada setiap anggota tubuh hamba dan hamba mendapatkan manfaat dan kesenangan padanya.
Bila hamba menegakkan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya terkait dengan anggota tubuh tersebut, maka dia mensyukuri nikmat Allah atas anggota tubuh tersebut pada dirinya dan berusaha melengkapi pemanfaatan dan kenikmatannya.
Bila dia mengabaikan perintah dan larangan Allah padanya, maka Allah menghalangi manfaat anggota tubuh tersebut darinya dan menjadikannya salah satu di antara sebab paling besar bagi kesedihan dan kerugiannya.
Allah juga memiliki hak ubudiyah atas hamba pada setiap waktu dari waktu-waktunya yang membuat hamba menghadap dan mendekatkannya kepada-Nya.
Bila seorang hamba menggunakan waktunya untuk beribadah kepada Tuhannya, maka dia mendekat kepadaNya, tetapi bila hamba menggunakannya untuk hawa nafsu, berpangku tangan, atau rehat saja, maka dia menjauh dari Tuhannya. Seorang hamba berkutat antara dekat kepada Tuhannya atau menjauh dariNya, tidak ada istilah berhenti di jalan sama sekali.
Bila hamba menegakkan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya terkait dengan anggota tubuh tersebut, maka dia mensyukuri nikmat Allah atas anggota tubuh tersebut pada dirinya dan berusaha melengkapi pemanfaatan dan kenikmatannya.
Bila dia mengabaikan perintah dan larangan Allah padanya, maka Allah menghalangi manfaat anggota tubuh tersebut darinya dan menjadikannya salah satu di antara sebab paling besar bagi kesedihan dan kerugiannya.
Allah juga memiliki hak ubudiyah atas hamba pada setiap waktu dari waktu-waktunya yang membuat hamba menghadap dan mendekatkannya kepada-Nya.
Bila seorang hamba menggunakan waktunya untuk beribadah kepada Tuhannya, maka dia mendekat kepadaNya, tetapi bila hamba menggunakannya untuk hawa nafsu, berpangku tangan, atau rehat saja, maka dia menjauh dari Tuhannya. Seorang hamba berkutat antara dekat kepada Tuhannya atau menjauh dariNya, tidak ada istilah berhenti di jalan sama sekali.
لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ
“(Yaitu) bagi siapa di antara kalian yang berkehendak akan maju atau mundur.” (Qs. Al-Mudatstsir : 37)
(Mukhtashar al-Fawaid, Dr. Ahmad bin Utsman al-Mazyad, (e.i, hal. 134)
Al-Sofwa Channel | www.alsofwa.com
WhatsApp@DakwahAlSofwa +62 81 3336333 82
(Mukhtashar al-Fawaid, Dr. Ahmad bin Utsman al-Mazyad, (e.i, hal. 134)
Al-Sofwa Channel | www.alsofwa.com
WhatsApp@DakwahAlSofwa +62 81 3336333 82
Tidak ada komentar: