Sunnah Nabi adalah penjelas Alqur’an

Bahwa mereka senantiasa menganjurkan untuk mempelajari sunnah Nabi, yaitu Hadits Nabi dan mengamalkannya dan memperingatkan jangan sampai kita meninggalkannya.

Ini karena sunnah Nabi adalah sebagai penjelas Alqur’an.
Kita tidak akan mampu dan tidak bisa memahami Alqur’an bila kita tidak mempelajari sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam itu adalah aplikasi daripada Alqur’an dan perincian terhadap Alqur’anul Karim.

Imam Al-Bukhari rahimahullah berkata: “Bab bagaimana ilmu itu di cabut“.
Kemudian beliau membawakan atsar Umar bin Abdul Aziz, dimana beliau menulis surat kepada Abu Bakr bin Hazm, kata beliau:

‎انْظُرْ مَا كَانَ مِنْ حَدِيثِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاكْتُبْهُ
“Lihatlah apa-apa yang termasuk hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka tulislah, catatlah

‎فَإِنِّي خِفْتُ دُرُوسَ الْعِلْمِ وَذَهَابَ الْعُلَمَاءِ
karena aku khawatir, hilangnya ilmu dan perginya para ulama

‎وَلَا تَقْبَلْ إِلَّا حَدِيثَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
dan jangan kamu terima kecuali hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saja

‎وَلْتُفْشُوا الْعِلْمَ
hendaklah kalian menyebarkan ilmu

‎وَلْتَجْلِسُوا حَتَّى يُعَلَّمَ مَنْ لَا يَعْلَمُ
Dan hendaklah duduk di majelis taklim, sehingga orang yang tidak tahu itu diajarkan

‎فَإِنَّ الْعِلْمَ لَا يَهْلِكُ حَتَّى يَكُونَ سِرًّا
karena ilmu itu tidak akan binasa, sampai menjadi rahasia”

Sunnah Nabi adalah penjelas Alqur’an

Maksudnya:
Kalau ilmu itu jadi rahasia-rahasiaan akan binasalah ilmu dan hilanglah.
Ini merupakan nasehat Umar bin Abdul Aziz untuk senantiasa mencatat hadis, mempelajarinya, menyebarkannya kepada manusia.

Kata Ibnul Qayyim:
“Sesungguhnya sunnah itu adalah benteng Allah yang paling kuat, siapa yang masuk kedalam benteng itu, ia akan aman. Dan itu adalah pintu yang paling agung. Siapa yang akan masuk kepadanya ia akan sampai“.

Maka sunnah menyebabkan amalan kita lurus, dan Allah pun akan berikan cahaya di depan kita untuk mematikan kebid’ahan orang-orang pelaku bid’ah.

Dan Ahlu Sunnah wal Jama’ah kelak pada pada hari kiamat wajahnya akan menjadi putih bersih, sementara ahlu bid’ah, kata beliau, wajahnya akan menjadi hitam .

Sebagaimana Allah berfirman [QS Al- Imran : 106]

‎يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ
“Pada hari itu wajah-wajah yang menjadi putih dan ada wajah-wajah yang menjadi hitam”

Ibnu Abbas berkata wajah Sunnah wal Jama’ah akan menjadi putih sedangkan wajah ahlu bid’ah akan menjadi hitam.

Maka sunnah adalah kehidupan dan cahaya, yang dengannyalah seorang hamba akan sampai kepada kebahagiaan, maka itu merupakan hidayah dan kesuksesannya.

Maka dari itu kita berusaha semaksimal mungkin untuk senantiasa mempelajari hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , mengamalkannya, memahaminya dan menghafalkan.

Karena ini merupakan sesuatu yang agung, bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan orang-orang yang memperhatikan sunnah supaya di berikan cahaya di wajahnya.

Beliau bersabda: “Semoga Allah berikan cahaya kepada wajah orang yang mendengarkan sabdaku, lalu ia menghafalnya, lalu ia memahaminya, lalu ia menyampaikannya… maka itulah sunnah.”

Kata Imam Malik: “Sunnah itu bagaikan perahunya Nabi Nuh, siapa yang naik dia akan selamat, siapa yang tidak naik dia akan binasa“.

Wallahu a’lam

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.

Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.

Tidak ada komentar: