Ar Rajjal bin Unfuwah memilih ikut Musailamah Al-Kadzab

14 abad silam, pada siang hari yang terik....Rasul Shallallahu alahi wa salam mengabarkan, “Sesungguhnya, di antara kalian ada seseorang laki-laki yang kelak gigi gerahamnya di neraka lebih besar dari gunung Uhud”.

Semua sahabat yang hadir dalam majlis kemudian diliputi kecemasan dari hari ke hari. Hingga syahid lah mereka satu persatu dan akhirnya tinggal dua orang tersisa..Ar Rajjal bin Unfuwah dan Abu Hurairah radhiallahu anhu.

Waktu terus berjalan, Abu Hurairah radhiallahu anhu begitu ketakutan, sebab semua sahabat yang hadir pada majlis itu sudah wafat dalam keadaan husnul khatimah. Yang tersisa hanya dia dan Ar Rajjal.

Abu Hurairah radhiallahu anhu khawatir jika sampai dia menjadi orang yang dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu alahi wa salam tersebut.

Ar Rajjal bin Unfuwah memilih ikut Musailamah Al-Kadzab

Hingga tibalah masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar radhiallahu anhu. seperti yang kita ketahui.. saat itu muncul lah Nabi palsu bernama Musailamah yang kemudian diberi gelar oleh orang-orang Muslim sebagai Al Kadzab (pendusta).. Musailamah Al Kadzab.

Keberadaan nabi palsu ini semakin mengkhawatirkan sebab pengikut nya kian hari kian bertambah dan semakin menjadi-jadi, mereka punya Al-Qur'an baru, mereka membawa Islam baru dengan dipimpin oleh seorang nabi palsu. Sebab itulah Khalifah Abu Bakar radhiallahu anhu sudah berniat untuk memerangi mereka habis-habisan.

Ar Rajjal bin Unfuwah.. merupakan seorang sahabat yang banyak hafalan Qur'an nya..bisa jadi sudah hafal Al-Qur'an, juga dia sudah hidup dan berjuang bersama Rasulullah Shallallahu alahi wa salam beserta para sahabat. Dia bahkan beberapa kali diutus untuk mendakwahkan Islam di berbagai daerah.

Akhirnya dia sendiri yang meminta agar dikirim oleh Khalifah Abu Bakar RA untuk menemui dan mendakwahi Musailamah Al Kadzaab. Khalifah pun memberikan ijin dan berangkat lah Ar Rajjal menemui si Nabi palsu ini.

Alih-alih mendakwahi Musailamah.. ternyata dia justru menjadi ragu disana. Dia melihat bahwa jumlah pengikut Musailamah sangat banyak, dia mendapatkan tawaran yang menggiurkan disertai argumen Musailamah yang cukup masuk akal. Sehingga Ar Rajjal memutuskan bahwa dia mulai saat itu menjadi pengikut Musailamah, dia khianati kepercayaan Khalifah.

Dia membelot..!
Maka jadilah mulai saat itu Ar Rajjal berpindah kubu.

Hadirnya Ar Rajjal pada pasukan Musailamah semakin memberikan semangat bagi pasukan nabi palsu itu, mereka sekarang punya argumen : "lhoo ini si Ar Rajjal aja sahabat Rasulullah, hafidz, dulu berjuang bersama Rasulullah dan sekarang ikut barisan ini, berarti barisan inilah yang benar".

Sehingga pengikut Musailamah semakin banyak dan rasa percaya diri mereka semakin meninggi., mereka seakan mendapatkan angin segar dengan bergabungnya seorang tokoh utama dari kalangan sahabat.

Di sisi lain.. Abu Hurairah radhiallahu anhu merasa lega..sebab sekarang sudah jelas siapa yang dimaksud oleh Rasulullah Shallallahu alahi wa salam yang gigi gerahamnya di neraka sebesar gunung Uhud. Pasukan Muslimin juga semakin bersemangat sebab mereka makin yakin bahwa mereka di kubu yang benar berdasarkan hadits yang dibawa dari Abu Hurairah radhiallahu anhu.

Semakin panaslah suasana antara dua kubu, yakni kubu kebenaran dan kubu kebatilan.
Masing-masing memiliki kekuatan yang dahsyat, namun tentu saja umat Islam memiliki kekuatan yang jauh lebih dahsyat, yang tidak dimiliki oleh pasukan Musailamah.. yakni pertolongan dari ALLAH yang Maha Kuat.

Ketika perang berkecamuk antara pasukan Muslimin dan pasukan murtad nya Musailamah.. Ar Rajjal berhasil dibunuh oleh Zaaid bin Khattab radhiallahu anhu (kakak tertua nya Umar bin Khattab radhiallahu anhu).

*******

Demikianlah salah satu tokoh utama sahabat dimasa lalu.. betapapun dia sudah berjuang bersama Rasulullah Shallallahu alahi wa salam, menghafalkan Al-Qur'an sekalipun..dia bisa berpindah kubu.

Sejarah telah menuliskan semuanya, dan sejarah akan selalu berulang pada tiap zaman yang berbeda.

Begitulah..dalam perjuangan, ada saja hal-hal yang tidak bisa terduga tapi akhirnya harus terjadi juga.

Ada masanya kita berjuang bersama sahabat kita, namun siapa sangka dikemudian hari dia berpindah kubu dan menjelma menjadi lawan yang sangat nyata.

Tidak usah risau jika sahabat juang kita berpindah kubu, sebab pasti ALLAH akan selalu hadirkan kepada kita sahabat juang yang baru.

"Sesungguhnya fitnah Ar-Rajjal lebih besar daripada fitnah yang ditimbulkan oleh Musailimah.”

Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dari gurunya, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu.
(Lihat: Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan-Nihayah, dalam bahasan nabi palsu Musailimah Al-Kadzab)

Perkataan Abu Hurairah radhiallahu anhu yang mengatakan bahwa fitnah Ar-Rajjal bin Unfuwah lebih besar daripada Musailamah ini disebabkan akibat yang ditimbulkannya sangat besar. Karena sejak Ar-Rajjal bin Unfuwah membela Musailamah Al Kadzab, pengikut nabi palsu ini semakin yakin kepada Musailamah dan semakin bertambah jumlahnya. Maka disinilah fitnah terbesarnya.

*******

Semoga Allah selalu membimbing kita di jalan Nya yg lurus.

Wallohu A'lam

bisa juga dibaca referensi kisah dalam bahasa arab dibawah ini
http://www.sahaba.rasoolona.com/Sahaby/19198/رجال-بن-عنفوة-الحنفي
http://www.al-sahabah.com/index.php?id=24&showbio=1

Tidak ada komentar: