Ketika Hujan Turun, dicela atau disyukuri ?

Saudaraku seiman yang dirahmati Allah...

Beberapa hari ini hujan mulai menyapa kita, sehingga tanaman, sawah dan ladang kita tersirami...

Namun sayang, ada sebagian orang yang malah mencela turunnya hujan, di antara mereka ada yang mengatakan : "Wah, hujan lagi, jemuranku jadi basah..." ada yang berucap : "Gara-gara hujan, aku gak bisa berangkat kerja..." yang lain lagi menggerutu : "Karena hujan warungku jadi sepi..." serta beragam gerutu lainnya...

Saudaraku...

Apakah hikmah di balik hujan ini?
Apakah ia turun sebagai derita yang patut untuk dicela??

Jika kita menelisik beragam dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, ternyata kita akan dapati bahwa hujan merupakan rizki, rahmat, keberkahan, dan karunia dari Allah Ta'ala yang sangat layak untuk kita syukuri...

Ketika Hujan Turun

Saudaraku yang dimuliakan Allah...

Mari kita simak rahasia di balik hujan melalui dalil-dalil berikut...

Hujan adalah rizki dari Allah Ta'ala

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

{ وَفِى ٱلسَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ ﴾
"Dan di langit terdapat rizkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu." (QS. Adz-Dzariyat : 22).

Yang dimaksud rizki dari langit adalah hujan, dan yang dimaksud dengan apa yang dijanjikan kepadamu adalah surga.

Hujan adalah rahmat Allah Ta'ala

Allah berfirman :

{ وَهُوَ ٱلَّذِى يُنَزِّلُ ٱلْغَيْثَ مِنۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوا۟ وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُۥ ۚ وَهُوَ ٱلْوَلِىُّ ٱلْحَمِيدُ ﴾
"Dan Dialah (Allah) Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan Dia menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji." (QS. Syuro : 28).

Rahmat yang dimaksud dalam ayat ini adalah hujan.

Hujan adalah keberkahan dari Allah Ta'ala

Allah Ta'ala berfirman :

{ وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ ﴾
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A'raf : 96)

Para Ulama ahli tafsir seperti Imam Ibnu Katsir, Al-Baghawi dan lainnya menjelaskan bahwa yang dimaksud keberkahan dari langit adalah hujan.

Hujan merupakan karunia Allah Ta'ala

Hal ini berdasarkan hadits dimana baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bedo'a setelah turun hujan :

" مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ "
“Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.” (Muttafaq 'Alaihi).

Doa ini menjelaskan secara gamblang, bahwa hujan menjadi karunia dan rahmat-Nya bagi para makhluk-Nya di bumi.

Kapan turunnya hujan merupakan rahasia Allah Ta'ala

Bahkan, kapan hujan akan turun pun merupakan ilmu ghaib, bagian dari rahasia Allah Ta'ala, sesuai dengan firman-Nya :

{ إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۢ ﴾
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Luqman : 34)

Maka tidaklah benar, jika ada seseorang yang mengklaim mengetahui dengan pasti kapan hujan akan turun, apalagi mengklaim bisa mengatur, menahan, menurunkan atau memindahkan hujan, yang sering dikenal dengan "pawang hujan", hal itu merupakan kedustaan dan pengingkaran terhadap ayat yang mulia tersebut.

Saudaraku yang dimuliakan Allah...

Marilah kita syukuri turunnya hujan, karena itu adalah rizki, rahmat, keberkahan, dan karunia dari Allah, betapa banyak negeri yang kering dan gersang karena Allah menahan turunnya hujan kepada mereka...

Semoga goresan ringkas ini menjadi motivasi agar kita selalu bersyukur atas segala nikmat-Nya... Amin.

بارك الله فيكم...

Akhukum fillah, Abu Hasan Agus Dwiyanto N, Lc., M.P.I
Ma'had 'Ali Imam Syafi'i, Cilacap - Jawa Tengah.

Tidak ada komentar: