Warisan Nabi Muhammad yang paling bernilai

عن أبي درداء رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Dari Abu Darda rodhiAllahu anhu berkata bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam:
“Sesungguhnya para nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham (Harta kekayaan). Mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa mengambilnya berarti ia telah mengambil bagian yang banyak.” [Hr Abu Daud].

Kandungan hadits

1. lmu syar’i adalah ilmu yang berkaitan dengan hal ihwal ibadah dan akidah, serta muamalah namun di ranah muamalah cakupan nya sangat luas dan lebih longgar

2. Pembahasan ilmu yang berkaitan dengan muamalah standar nya harus mengacu pada kemaslahatan (maslahatun mursalah) dengan mengutamakan pada pemeliharaan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

3. Warisan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam yang paling bernilai adalah ilmu. Dengan ilmu lah seseorang bisa meraih bahagia dunia sekaligus akhirat.

4- Ilmu lebih didahulukan daripada amal dan ilmu adalah syarat untuk meluruskan perkataan dan amalan. Artinya, keduanya (perkataan dan amalan) tidak bermakna melainkan jika dilandasi oleh ilmu. Oleh karena itu, ilmu didahulukan daripada perkataan dan amalan, karena ilmu akan meluruskan niat dan niat akan meluruskan amalan.

5. Beragama dengan tidak berlandaskan ilmu, maka akan kering, gersang dan kosong dari hikmah. Laa Diina Liman Laa Aqla Bihi. (Tidak Sempurna beragama nya seseorang yang tidak berdasarkan ilmu)

Warisan Nabi Muhammad yang paling bernilai

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

1- Allah menjadikan amalan menuntut ilmu sama tingkatannya dengan amalan jihad di jalan Allah dan bahkan lebih utama dari jihad.

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
“Dan tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi sebagian dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan untuk kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga dirinya.” (QS. at-Taubah: 122).

2- Bahwa siapa saja yang bersungguh sungguh dan bersemangat dalam mencari ilmu maka akan sampai kepadanya al hidayah (petunjuk) dan al ma’unah (pertolongan) untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al Ankabut: 69)

Tidak ada komentar: