Tsa'labah Bin Hathib Radhiyallahu 'Anhu, Sahabat Yang Mulia Bukan Untuk Di Cela

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Di mimbar-mimbar kaum muslimin para da'i sering mengangkat kisah sahabat yang mulia yaitu TSA'LABAH bin HATHIB Radhiyallahu 'Anhu dengan keburukan, padahal beliau adalah salah seorang sahabat yang telah di rekomendasikan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebaik-baik umat.

Sedangkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَاتَسُبُّوْاأَصْحَا بِي فَوَا لَّذِي نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْأَنَّ أَحَدَکُمْ أَنْفَقَ مِسْلَ أُحُ دٍذَھَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِھِمْ وَلَانَصِيْفَهُ 
"Janganlah kamu mencaci sahabatku, Demi dzat yang diriku berada di tangan-Nya, jika seandainya salah seorang dari kalian infaq sebesar gunung uhud berupa emas, maka belum mencapai nilai infaq mereka meskipun satu mud (yaitu sepenuh dua telapak tangan & tidak juga separuhnya) (HR. Bukhari & Muslim / no. 3673-2541)

mimbar kaum muslimin
ilustrasi

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma berkata: "Janganlah kalian mencaci maki atau menghina para sahabat Rasulullah Shalllallahu 'Alaihi Wasallam. Sesungguhnya kedudukan salah seorang dari mereka bersama Rasulullah sesaat itu lebih baik dari amal seorang dari kalian selama 40(empat puluh tahun)". (HR. Ibnu Bathah dengan sanad yang shahih)

Tsa'labah bin Hathib Radhiyallahu 'Anhu adalah seorang sahabat yang ikut dalam perang badar. (HR. Ibnu Hibban)

Sedangkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

Artinya: "Tidak akan masuk neraka seseorang yang ikut serta dalam perang badar & perjanjian hudaibiyah". (HR. Ahmad)

Dalam tulisan ini tidak disebutkan hadits yang sangat lemah yang dituduhkan kepada sahabat yang mulia ini, hanya hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang shahih saja yang memuji para sahabat secara umum, kita tidak boleh menuduh sahabat ahli surga dengan tuduhan yang buruk, karena Rasululalah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 

"Barang siapa mencela sahabatku, maka ia mendapat laknat dari Allah, malaikat & seluruh manusia". (HR. Thabrani)

Tulisan ini saya buat untuk mengingatkan saudaraku para da'i yang masih saja mengangkat kisah bohong ini dalam bulan ramadhan tahun ini, takutlah kepada ancaman Allah Ta'ala tersebut. Semoga Allah Subhanallahu Wa Ta'ala memberkahi orang yang membela sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam baik di masa hidupnya maupun setelah wafatnya & kaum muslimin yang saling menyampaikan artikel ini.

Wallahu A'lam Bisshawab

Oleh: Al-Basyir Edi Malin Kayo As-soloky

Tidak ada komentar: