Dimulai dengan “Takbir”

Shalat dimulai dengan takbir, اَللهُ أَكْبَرُ.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَسْبِغْ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ
Apabila engkau hendak shalat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian hadapkanlah dirimu ke arah kiblat, lalu bertakbirlah …al-Hadist (HR. al-Bukhari)

Dimulai dengan “Takbir”

Saudaraku…Ketika Anda mengucapkan اَللهُ أَكْبَر, Anda tengah mengagungkan Allah azza wajalla.

Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr berkata :

Di antara bentuk mengagungkan Allah adalah dengan menaati-Nya dan tidak memaksiati-Nya, mengingat-Nya dan tidak melupakan-Nya, serta mensyukuri-Nya dan tidak mengkufuri-Nya. Tunduk kepada perintah, syariat, dan hukum-Nya serta tidak memprotes sedikitpun dari penciptaan maupun syariat-Nya. Mengagungkan yang diagungkan dan dimuliakan-Nya, baik berupa waktu, tempat, seseorang, atau amal perbuatan. Inti ibadah adalah mengagungkan Allah dan memuliakan-Nya. Oleh karena itu, disyariatkan takbir ketika shalat, baik pada awalnya maupun saat perpindahan gerakan, agar seorang hamba benar-benar menjiwai makna pengagungan kepada-Nya dalam beribadah yang merupakan semulia-mulianya ibadah.

(Fiqhu al-Asmaa-u al-Husnaa, hal. 162)
-------------------

Al-Sofwa | www.alsofwa.com
WhatsApp@DakwahAlSofwa +62 81 3336333 82

Tidak ada komentar: