Fitrah Manusia Beragama Islam (Tauhid)

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ وَ يُنَصّرَانِهِ وَ يُمَجّسَانِهِ، كَمَا تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ مِنْ جَدْعَاءَ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: وَ اقْرَءُوْا اِنْ شِئْتُمْ: فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ.
Dari Abu Hurairah, bahwasanya dia berkata :Rasulullah Shallallahu alahi wa salam bersabda, “Tidaklah seorang anak yang dilahirkan melainkan terlahir atas fithrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi, sebagaimana binatang ternak dilahirkan (oleh induknya) dalam keadaan sempurna. Apakah kalian mengetahui ada yang telinganya terpotong ? Kemudian Abu Hurairah berkata, “Bacalah jika kalian mau : Fithrotalloohillatii fathoron naasa ‘alaihaa, laa tabdiila likholqillaah. (Fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah).(Q.Ar-Ruum : 30)”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2047]

Fitrah Manusia Beragama  Islam (Tauhid)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Setiap yang dilahirkan. Kalimat ini menunjukkan seluruh yang dilahirkan tanpa kecuali, baik dari kalangan muslim atau pun kafir

2- Manusia diciptakan atas fithrah, berupa potensi dasar tentang al-Islam. Itulah salah satu maknanya yang diperintah Allah disebut مَعْرُوف (yang diketahui, dikenal, diakui kebaikannya), karena mereka tahu yang baik. Yang dilarang Allah Subhanahu wa ta'ala disebut مُنْكَر (diingkari, ditolak), karena seluruh manusia sudah mempunyai fithrah menolak keburukan.

3- Segala yang diperintah Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasul-Nya telah sesuai dengan fithrah manusia. Segala yang dilarang pasti bertentangan dengan fithrah manusia.

4- Dalam hadits ini tersirat bahwa seluruh manusia diciptakan Allah dibekali potensi baik yaitu condong kepada al-Islam, tapi setan (baik setan jin atau pun manusia), yang mempengaruhi mereka ke arah negatif.

5- Kemudian rasul diutus untuk membawa umat agar tetap pada jalan yang benar, tetapi banyak yang menentang.

6- Allah Subhanahu wa ta'ala menjadi pengawas semua makhluk baik yang taat maupun yang maksiat.

7- Di akhirat, manusia itu ada yang masuk surga dan ada yang masuk neraka, yang semua itu terkait dengan amal masing-masing. Orang yang mampu mempertahankan keutuhan fithrahnya akan menjadi ahli surga, yang yang menyimpang darinya, menjadi ahli neraka.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Fitrah manusia beragama tauhid

وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِيْ ادَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلى اَنْفُسِهِمْ اَلَسْتُ بِرَبّكُمْ، قَالُوْا بَلى شَهِدْنَا، اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ اْلقِيمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هذَا غَافِلِيْنَ. اَوْ تَقُوْلُوْآ اِنَّمَآ اَشْرَكَ ابَآؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرّيَّةً مّنْ بَعْدِهِمْ، اَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ اْلمُبْطِلُوْنَ. وَ كَذلِكَ نُفَصّلُ الايتِ وَ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ.
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu ?". Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?". Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran). [QS. Al-A’raaf : 172-173-174]

2- Luruskanlah wajahmu menghadap kepada agama yang telah disyariatkan oleh Allah bagimu, yaitu agama yang hanif, agama Ibrahim, yang telah ditunjukkan oleh Allah kepadamu dan disempurnakan-Nya bagimu dengan sangat sempurna.

Selain dari itu kamu adalah orang yang tetap berada pada fitrahmu yang suci yang telah dibekalkan oleh Allah kepada semua makhluk-Nya. Karena sesungguhnya Allah telah membekalkan kepada semua makhluk-Nya pengetahuan tentang keesaan-Nya, dan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia.

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدّيْنِ حَنِيْفًا، فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ، ذلِكَ الدّيْنُ اْلقَيّمُ وَ لكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ. مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَ اتَّقُوْهُ وَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ وَ لاَ تَكُوْنُوْا مِنَ اْلمُشْرِكِيْن. مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَ كَانُوْا شِيَعًا، كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu (kesiapan menerima agama tauhid).Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.
yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apayang ada pada golongan mereka. [QS. Ar-Ruum : 30-31-32]

Tidak ada komentar: