Terhapus Amalan Karena Berisik Di Majelis Ilmu

Saudaraku rahimakumullah, menghadiri majelis ilmu adalah amal shalih yang sangat agung. Tapi sayang, ada sebagian orang yang malah mendapat dosa dan amalan yang ia lakukan sebelumnya terhapus, karena berisik di majelis ilmu.

Maka ketahuilah, berisik ketika hadits-hadits Rasulullah shallallaahu'alaihi wa salam disampaikan, hukumnya sama dengan berisik ketika beliau sedang berbicara. Terlebih lagi ketika ayat-ayat Allah 'azza wa jalla dibacakan, tentu lebih besar lagi dosanya.

Allah 'azza wa jalla berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak terhapus amalanmu tanpa kamu sadari.” [Al-Hujurat: 2]

Terhapus Amalan Karena Berisik Di Majelis Ilmu

Al-Imam Hammad bin Zaid rahimahullah berkata,

كُنَّا عِنْدَ أَيُّوبَ فَسَمِعَ لَغَطًا فَقَالَ مَا هَذَا اللَّغَطُ أَمَا بَلَغَهُمْ أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ عِنْدَ الْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَرَفْعِ الصَّوْتِ عَلَيْهِ فِي حَيَاتِهِ
"Ketika kami di majelis Al-Imam Ayyub As-Sikhtiyani rahimahullah terdengar suara gaduh, maka beliau berkata: Apa-apaan suara gaduh ini, belumkah sampai kepada mereka bahwa mengangkat suara saat hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dibacakan sama dengan melakukannya saat beliau sedang berbicara...?!” [Al-Jaami’ li Akhlaaqir Roowi wa Adaabis Saami’: 332]

BAHAYA MENYELISIHI SUNNAH

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

فإذا كان رفع أصواتهم فوق صوته سبباً لحبوط أعمالهم فكيف بتقديم آرائهم وعقولهم وأذواقهم وسياساتهم ومعارفهم على ما جاء به ورفعها عليه ؟! أليس هذا أولى أن يكون محبطا لأعمالهم ؟
"Apabila mengangkat suara mereka melebihi suara beliau adalah sebab terhapusnya amalan mereka, bagaimana lagi apabila mereka mendahulukan dan meninggikan pendapat, akal, perasaan, politik dan wawasan mereka lebih dari ajaran beliau...?! Bukankah ini lebih pantas menjadi penghapus amalan mereka...?!" [I'laamul Muwaqqi'in, 1/51]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Simak Video_Pendek On YouTube: https://youtu.be/FRrpeeb-23M

Tidak ada komentar: