Yang Menjadi Kambing Hitam Ulama Salafy

Yang Menjadi Kambing Hitam Ulama Salafy

Rasulullah bersabda:

‎لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ
“Hancurnya dunia ini lebih ringan (dosanya) daripada terbunuhnya seorang muslim.” (HR. Tirmidzi)

Sudah sering terjadi dan terdengar, mereka yang tidak bersabar atas kedzaliman penguasa dzalim lalu naik di mimbar-mimbar, di Radio, saat khotbah Jum'at, di pengajian, menyeru kaum muslimin berjihad ( baca:memberontak ) menggulingkan penguasa muslim dzalim.

Maka terjadilah apa yang terjadi, perang antara penguasa muslim dan rakyat muslim terjadi, banyak jiwa berguguran dan darah pun membasahi jalan-jalan raya. Saat konflik telah terjadi, para penyeru tersebut tidaklah turun melainkan mencari tempat damai dan aman bagi dirinya.

Dari tembok negeri yang aman sang penyeru pemberontakan tersebut masih memberikan motivasi agar rakyat melanjutkan Jihadnya ( versi mereka ), dengan iming-iming aroma surga yang dibumbui dengan AL-qur'an dan Hadist mereka berhasil mendoktrin masyarakat awam dan para pemuda.

Ketika kondisi semakin memanas, korban jiwa semakin hari bertambah, rakyat sudah tidak sanggup melawan penguasa.

Mulai mereka para provokator berteriak..
Mana ulama Salafy..
Tidak kah peduli dengan saudara kita yang tertindas..
Salafy anti jihad..
Antek-antek penguasa..
Sekutu amerika..
Murji'ah gaya baru..
Serta julukan buruk lainnya..

Padahal sebelum terjadi penumpahan darah antara rakyat dan penguasa para ulama sudah memberi peringatan berulang kali, bukan sekali dua kali dan bukan satu dua orang ulama yang menasehati. Namun nasihat tersebut diabaikan bahkan ulama tersebut mereka bully.

Kita hanya pintar mengeluh kepada Allah dan menuntut keadilan kepada penguasa, namun lupa mementaskan diri di hadapan Allah..Cobalah perbanyak memuhasabah diri dari pada memperkeruh suasana.

Allah Ta’ala berfirman,
‎وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang zalim sebagai pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan amal yang mereka lakukan.” (Qs Al An’am: 129).

Kita tidak ridha dengan kedzaliman penguasa, mengingkari kedzaliman penguasa adalah wajib, namun kita berusaha bertindak mengikuti wahyu dan bimbingan ulama.

Baarakallah Fiikum..
___________________
5 Ramadhan 2019
Abu Naayif Iqbal

Tidak ada komentar: