Keluarga Sholeh dan Sholehah Anugerah Terindah

Keluarga Sholeh dan Sholehah Anugerah Terindah

Suami dan Istri-istri serta anak keturunan yang shalih shalihah adalah anugerah terindah bagi seorang hamba didunia ini

Allah Ta'ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا
"Dan orang-orang yang berkata, Ya Rab kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan anak keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Furqan Ayat 74)

Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah:

يعني الذين يسألون الله أن يخرج من أصلابهم من ذرياتهم من يطيعه ويعبده وحده لا شريك له،

قال ابن عباس: يعنون من يعمل بطاعة الله فتقر به أعينهم في الدنيا والآخرة ،

قال عكرمة: لم يريدوا بذلك صباحة ولا جمالا، ولكن أرادوا أن يكونوا مطيعين.

وسئل الحسن البصري عن هذه الآية فقال: أن يري الله العبد المسلم من زوجته ومن أخيه ومن حميمه طاعة الله، لا والله لا شيء أقر لعين المسلم من أن يرى ولدا، أو ولد ولد، أو أخا أو حميما مطيعا لله عز وجل. 
"Yakni mereka adalah orang-orang yang memohon kepada Allah Ta'ala, agar Allah Ta'ala mengeluarkan dari sulbi mereka keturunan yang taat kepada-Nya dan menyembah-Nya semata serta tidak mempersekutukan-Nya.

✏Berkata Ibnu Abbas Radhiallahu'anhu : mereka menginginkan keturunan yang selalu mengerjakan ketaatan kepada Allah sehingga menyejukan pandangan mereka denganya di dunia maupun di akhirat.

✏Berkata Ikrimah rahimahullah : mereka tidak bermaksud agar memperoleh keturunan yang tampan rupawan, tidak pula yang cantik jelita, tetapi mereka menginginkan keturunan yang taat kepada Allah Ta'ala.

✏Hasan Al-Basri rahimahullah ditanya tentang makna ayat ini. Beliau menjawab : "Makna yang dimaksud adalah apabila Allah Ta'ala memperlihatkan kepada seorang hamba muslim istri dan saudara serta anak kerabatnya yang taat-taat kepada Allah. Demi Allah, tidak sesuatu yang lebih menyejukkan hati seorang muslim daripada ketika dia melihat anak, cucu, saudara, dan kerabatnya yang mentaati Allah Ta'ala.

وقوله تعالى: {وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً} قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَالْحَسَنُ والسدي: أَئِمَّةً يُقْتَدَى بِنَا فِي الْخَيْرِ، 
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan: 74)

Ibnu Abbas, Al-Hasan As-Saddi, Qatadah, dan Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa yang dimaksud ialah para pemimpin yang mengikuti kami dalam kebaikan.

Note : Sehingga ukuran kebahagiann bukan mutlak ijazah, pangkat disisi manusia, status sosial, atau gaji yg besar, akan tetapi kebahagiaan yang hakiki adalah memiliki suami atau istri - istri dan anak-anak yang tegak diatas ketaatan kepada Allah Ta'ala dan yang senantiasa istiqomah jalan sunnah rasul shallallahu 'alaihi wassalam. Wallohul muwaffiq

Dirangkum Oleh Al Ustadz Abu Amina Aljawiy Hafidzahullah Dipondok Annashihah Dikota Minyak Cepu

Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir rahimahulllah.

Ayo joint share..
https://t.me/pesantren_salaf_online
https://annashihahcepu.com

Tidak ada komentar: