Kisah Haru Sukiyat Sebatang Kara dan Perjuangan Relawan ACT Mengurusnya

sukiyat dan relawan act

Kisah Sukiyat di Semarang

Seorang perempuan berusia sekitar 50 tahun di Semarang ramai diperbincangkan karena dikabarkan tidak mandi hingga 27 tahun. Perempuan bernama Sukiyah itu hidup sebatang kara di rumahnya dengan kondisi memprihatinkan.

"Dapat kabar dari salah satu relawan ada sosok manusia menyeramkan," kata relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ardian Kurniawan Santoso, saat dihubungi, Senin (27/1/2020).

Ardian menceritakan kabar itu diperolehnya pada 21 Januari 2020. "Kata warga, (Sukiyah) sudah tidak mandi 27 tahun," lanjutnya.

Ardian kemudian mendatangi Sukiyah di rumahnya, Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pekan lalu. Ia mengajak warga sekitar untuk masuk rumah kayu yang ditinggali Sukiyah.

Betapa kagetnya Ardian melihat kondisi Sukiyah dengan tubuh kurus sulit bergerak dan rambut gimbal yang panjang.

"Kaget juga, rambutnya gimbal sekitar 1,5 meter," jelasnya.

Warga, lanjut Ardian, selama ini sudah berusaha menolong Sukiyah untuk memandikan dan sebagainya. Namun Sukiyah menolak dan berontak. Saudara jauhnya yang datang pun hanya membantu untuk memberikan makanan.

"Pernah akan dimandikan sampai empat orang, berontak. Saudara jauhnya juga tidak berani," katanya.

Sukiyah tinggal di rumah kayu beralas tanah dan tanpa penerangan. Ia hidup di sana cukup lama dan tinggal sendirian sejak ibunya meninggal tiga tahun lalu. Warga, kata Ardian, akhirnya terpaksa mengunci pintu rumah Sukiyah dari luar menggunakan tali. Sebab, Sukiyah beberapa kali tidur di luar rumah.

"Dia itu buta sejak umur 5 tahun. Saat ditemui sudah tidak bisa jalan. Usia 10 tahun ditinggalkan adiknya," terang Ardian.

"Potong rambut sekitar 20 menit kemudian dibawa ke tempat yang layak punya swasta. Dia sama orang lain tidak mau, kemudian saya kenalkan satu teman saya, akhirnya mau," ujarnya.

Saat ini Sukiyah masih berada di Rumah Pemulihan Efata dan sudah didampingi oleh Dinas Sosial Kabupaten Semarang. Sementara rumahnya sudah dibersihkan oleh para tetangga.

Perjuangan Relawan Potong Rambut

Butuh waktu sekitar 20 menit bagi relawan untuk memotong rambut gimbal Sukiyah, perempuan yang disebut tidak mandi selama 27 tahun. Sukiyah hidup sebatang kara di rumahnya di Kabupaten Semarang.

"Potong rambut sekitar 20 menit, kemudian dibawa ke tempat yang layak punya swasta. Dia sama orang lain tidak mau, kemudian saya kenalkan satu teman saya, akhirnya mau," kata relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ardian Kurniawan Santoso, Senin (27/1/2020).

Ardian adalah orang yang memotong rambut Sukiyah pada 25 Januari 2020. Saat itu kondisi rambut Sukiyah panjangnya sekitar 1,5 meter.

"Kaget juga, rambutnya gimbal sekitar 1,5 meter. Di rambutnya itu ada beberapa tikus, kecoa, ada juga tulang tikus, bangkai," terangnya.

Ardian datang setelah mendengar kabar soal kondisi Sukiyah yang tidak mau didekati siapapun. "Dapat kabar dari salah satu relawan ada sosok manusia menyeramkan. Digambarkan seperti genderuwo. Itu tanggal 21 Januari (2020)," ujarnya.

Warga, lanjut Ardian, selama ini sudah berusaha menolong Sukiyah untuk memandikan dan sebagainya. Namun Sukiyah menolak dan berontak. Saudara jauhnya yang datang pun hanya membantu untuk memberikan makanan.

"Kata warga, (Sukiyah) sudah tidak mandi 27 tahun. Pernah akan dimandikan sampai empat orang, berontak. Saudara jauhnya juga tidak berani," katanya.

Sukiyah tinggal di rumah kayu beralas tanah tanpa penerangan di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kondisi rumah Sukiyah kotor dan bau. Ia hidup di sana cukup lama dan tinggal sendirian sejak ibunya meninggal tiga tahun lalu.

"Dia itu buta sejak umur 5 tahun. Saat ditemui sudah tidak bisa jalan. Usia 10 tahun ditinggalkan adiknya," terang Ardian.

Saat ini Sukiyah berada di Rumah Pemulihan Efata dan sudah didampingi oleh Dinas Sosial Kabupaten Semarang. Sementara rumahnya sudah dibersihkan oleh para tetangga.

sumber : 

Tidak ada komentar: