Bos Ryanair Michael O’Leary mendapat kritikan keras setelah mengeluarkan pernyataannya yang menyebut teroris pada umumnya berasal dari Muslim. Dewan Muslim Inggris menanggapi komentar O’leary sebagai rasis dan menjijikkan.
“Sangat menjijikkan bahwa rasisme seperti itu diungkapkan secara terbuka dari seorang CEO sebuah maskapai besar yang ingin mendiskriminasi pelanggannya dengan begitu berani,” ungkap Dewan Muslim Inggris dalam pernyataannya, seperti dilansir dari BBC, Sabtu, (22/2/2020).
Dewan Muslim Inggris menggambarkan komentar O’Leary sebagai definisi Islamofobia dan mengatakan bahwa umat Muslim telah menghadapi diskriminasi institusional dalam banyak aspek kehidupan.
“Diskriminasi institusional terhadap Muslim sudah sangat banyak, apakah itu kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan, membeli tanah atau bahkan membeli mobil. Tantangan #flyingwhilstMuslim didokumentasikan dengan baik di seluruh dunia,” ungkap Dewan Muslim Inggris.
Michael O’Leary, Bos Ryanair dalam wawancaranya dengan TIMES mengatakan bahwa laki-laki lajang dan bepergian sendirian merupakan merupakan ancaman teror terbesar bagi maskapai penerbangan. “Siapa pembomnya? Pada umumnya mereka adalah Muslim,” ungkap O’leary kepada Times.
Sementara itu, Ryanair dalam pernyataannya memohon maaf atas pernyataan Michael O’Leary dan mengatakan tidak akan ada pemeriksaan tambahan untuk penumpang Muslim. “Tidak ada perintah untuk pemeriksaan tambahan pada pria Muslim, kelompok atau orang mana pun yang dibuat oleh O’Leary,” ungkap Maskapai tersebut. (DH/MTD)
Sumber : moslemtoday.com
Tidak ada komentar: