Media Dakwah dan dunia islam, bantu share sobat. barakallahu fikum
Ringkasan Tentang Fiqh Puasa

Ringkasan Tentang Fiqh Puasa


Syarat Wajib Puasa :
  1. Islam
  2. Baligh
  3. Berakal
  4. Sihat
  5. Bermukim (Tidak Musafir)
  6. Suci (Dari Haid Dan Nifas)
Syarat Sah Puasa :
  1. Islam
  2. Berakal & Mumayyiz
  3. Suci (Dari Haid Dan Nifas)
  4. Nyata masuknya bulan Ramadhan
Rukun-Rukun Puasa:
  1. Orang Yang Puasa
  2. Berniat
  3. Menahan Diri Daripada Perkara Yang Membatalkan Puasa
Perkara Yang Membatalkan Puasa :
  1. Makan Dan Minum Dengan Sengaja
  2. cairan infus pengganti makanan langsung ke lambung
  3. Muntah Dengan Sengaja
  4. Keluar Haid & Nifas
  5. Gila
  6. Murtad
  7. Keluar Mani Dengan Sengaja
  8. Bersetubuh Di Siang Hari
Perkara Sunat Ketika Puasa :
  1. Segera Berbuka Puasa
  2. Berbuka Dengan Kurma/Air Putih/Juadah Manis
  3. Baca Doa
  4. Melambatkan Bersahur
  5. Banyakkan Baca Al-Quran, Berzikir, Berselawat Dan Membuat Amal Kebajikan
  6. Sentiasa Bersedekah
  7. Jauhkan Diri Daripada Bercakap Perkara Yang Sia-Sia Dan Perbuatan Yang Tidak Membawa Manfaat
  8. Mandi Junub Lebih awal Sebelum Masuk Waktu Subuh
Makruh Ketika Puasa :
  1. Bersuntik
  2. Berbekam
  3. Berkumur-Kumur
  4. Memasukkan Air Ke Dalam Rongga Hidung Secara Berlebihan
  5. Mandi Yang Berlebihan
  6. Rasa Makanan Di Hujung Lidah
Golongan Yang Wajib Qada' Puasa :
  1. Sakit Yang Ada Harapan Untuk Sembuh
  2. Musafir
  3. Kedatangan Haid Dan Nifas
  4. Sengaja Melakukan Perkara2 Yang Membatalkan Puasa
  5. batal karna ada udzur syar'i dan dia mampu mengqadhanya
Mereka Yang diberi udzur tidak berpuasa dan Di Kenakan Membayar Fidyah Puasa:
  1. Orang Sakit Yang Tidak Ada Harapan Untuk Sembuh
  2. Orang Yang Terlalu Tua Dan Tidak Berdaya Untuk Berpuasa
  3. Orang Yang Ada Qada' Puasa Tetapi Meninggal Dunia Sebelum Sempat Berbuat Demikian
  4. Perempuan Yang Mengandung/Yang Menyusukan Anaknya yang berkelanjutan ke beberapa tahun berikutnya
Kafarat sengaja Bersetubuh Di Bulan Ramadhan, yaitu tahapannya
  1. Memerdekakan Seorang Hamba Mukmin L/P (jika ada)
  2. Berpuasa 2 Bulan Berturut-Turut Tanpa Terputus (Kalau Tidak Berdaya)
  3. Memberi Makan Kepada 60 Orang Fakir Miskin
Tingkatan Orang Puasa:
  1. Puasa Umum - Sekadar Menahan Makan, Minum Dan Keinginan Berjimak
  2. Puasa Khusus - Memelihara Mata, Telinga, Lidah, Tangan Dan Kaki Daripada Melakukan Dosa Selain Menahan Diri Daripada Perkara Di Atas
  3. Puasa Khusus Al-Khusus - Merangkumi puasa Di Atas Dan Di Sempurnakan Pula Dengan Puasa Hati Daripada Semua Keinginan Zahir Dan Batin
Read more »
11 Amalan Yang berkaitan Erat dengan Bulan Ramadhan, jangan ketinggalan!!!!!!

11 Amalan Yang berkaitan Erat dengan Bulan Ramadhan, jangan ketinggalan!!!!!!

1. Ramadhan dan Puasa

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Ramadhan dan Membaca Al-Qur'an.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ
Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” [HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429]

3. Ramadhan dan shalat malam (terawih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barang siapa shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala akan diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759).

4. Ramadhan dan do'a

Jika anda perhatikan ayat-Ayat tentang puasa Ramadhan maka terkumpul pada Surat Al-Baqarah ayat 183 sampai 187, Namun Khusus ayat 186 itu ayat tentang doa, Allah menyelipkan ayat doa di antara ayat-ayat tentang puasa Ramadhan, karena Allah ingin menjelaskan bahwa bulan ramadhan adalah bulan mustajabah untuk berdoa, sebagaimana hadit nabi yang mengatakan bahwa Doa orang yang berpuasa itu mustajabah dan pintu² langit dibuka.

5. Ramadhan dan sedekah

Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6).

6. Ramadhan dan Menjaga Lisan

Rasulullah bersabda:

وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151).

7. Ramadhan dan Taubat/istighfar

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
Celaka seseorang yang datang kepadanya bulan Ramadhan, kemudian ramadhan pergi berlalu akan tetapi dosanya belum diampuni oleh Allah. (HR. Tirmidzi)

Ini dalil bahwa bulan ramadhan seharusnya digunakan hamba untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah.

8. Ramadhan dan I'tikaf.

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan sampai Allah mewafatkan beliau. Kemudian para istri beliau beri’tikaf setelah beliau meninggal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

9. Ramadhan dan semangat beribadah di malam Lailatul Qodar terutama di 10 malam terakhir.

Sebagaimana istri beliau -Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha– berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

10. Ramadhan dan umroh.

فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari no. 1863).

11. Ramadhan dan zakat Fitrah

فَرَضَ رَسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – زَكَاةَ الفِطرِ طُهرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعمَةً لِلمَسَاكِينِ،
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari tindakan sia-sia dan ucapan jorok (rafats) dan sebagai makanan bagi orang miskin ….” (HR. Abu Daud 1609, Ibnu Majah 1827 dan dihasankan al-Albani).

Tentunya 11 Amalan tersebut harus dilaksanakan dg ikhlas dan ittiba' agar amal kita diterima oleh Allah....amin.

Semoga bermanfaat!

Ustadz Fadlan Fahamsyah
Surabaya, Malam 1 Ramadhan 1442 | STAI ALI BIN ABI THALIB SBY.
Read more »
RCI dan Kombatpol Berbagi Makanan untuk Buka Puasa di Palestina

RCI dan Kombatpol Berbagi Makanan untuk Buka Puasa di Palestina

Pekanbaru - Riau Care Indonesia bersama Komunitas Sahabat TNI Polri (Kombatpol), Rabu (13/3/2024), berbagi 1000 paket makanan siap saji kepada warga Palestina yang mengungsi di Kamp Pengungsian Gaza Selatan (Rafah Gaza).

Pembagian makanan ini dalam program berupa HotMeal (Nasi+Daging) pada hari ke 3 Ramadhan 1445 H .
Bagi Masyarakat yang ingin ikut bantu donasi silahkan hubungi RCI atau Kombatpol

Demikian disampaikan Ketua Riau Care Indonesia (RCI) yang sekaligus juga ketua Kombatpol DPD Riau, Ardiansyah (Ian) Tanjung dalam siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (15/3/2024).

Dikatakannya, Ketua Tim RCI Yon Marthias melaporkan pembagian ini. "Alhamdulillah Riau Care Indonesia ( RCI ) bersama Komunitas Sahabat TNI Polri ( Kombatpol) sudah membagikan sebanyak 1.000 porsi makanan siap saji (hot meal) berupa nasi dan daging untuk pengungsi korban perang di Palestina," ujar Ian Tanjung.


Ia menyampaikan, bantuan hot meal dari masyarakat Riau, Indonesia itu di distribusikan langsung ke kamp pengungsi dan diterima dengan gembira oleh saudara saudara kita di Rafah, Palestina.

"Program berupa HotMeal (Nasi+Daging) sebanyak 1000 paket, program bantuan bansos untuk berbuka ini bernilai Rp124.000.000," ucapnya didampingi ketua Umum DPP Kombatpol, Anton Pratama

"Semoga saudara saudara di Riau khususnya dan Indonesia umumnya yang telah ikut mendonasikan sebagian hartanya untuk rakyat Palestina diberikan kesehatan oleh Allah Ta'ala. Dengan donasi ini kita bisa merasakan sedikit penderitaan Rakyat Palestina. Barakallahu fiikum," sambungnya seraya menambahkan Saldo tersisa Rp105.000.000 akan dipakai untuk pengadaan Roti siap saji. (rls)
Read more »
Nasehat Iman Ibnul Jauzi rahimahullah ketika ramadhan tiba

Nasehat Iman Ibnul Jauzi rahimahullah ketika ramadhan tiba


Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata:

"فَبَادِرُوا إِخْوَانِي شَهْرَكُمْ بِأَفْعَالِ الْخَيْرِ.
▪️"Bersegeralah wahai saudara-saudaraku mengisi bulan (Ramadhan) ini dengan perbuatan-perbuatan kebaikan.

وَ أَفْرِدُوهَا عَنِ الْخَطَايَا لِتَكُونَ وَحْدَهَا لا غير.
▪️ Pisahkanlah perbuatan baik kalian dari segala bentuk dosa, sehingga sehingga murni hanya perbuatan baik tidak ada selainnya.

و اعلموا أن شهركم هذا شهر إِنْعَامٌ وَ مَيْرٌ.
▪️ Ketahuilah, bahwa bulan ini adalah bulan yang penuh anugrah dan pahala.

تَعْرِفُ حُرْمَتَهُ الْمَلائِكَةُ وَ الْجِنُّ وَ الطَّيْرُ.
▪️ Bulan yang para malaikat, para jin bahkan burung-burung pun mereka mengetahui kehormatan dan kemuliaannya.

وَاهًا.. لأَوْقَاتِهِ مِنْ زَوَاهِرَ مَا أَشْرَفَهَا.
▪️ Sungguh mengagumkan.. Betapa mulianya kesempatan-kesempatan bercahaya yang terdapat padanya.

وَ لِسَاعَاتِهِ الَّتِي كَالْجَوَاهِرِ مَا أَظْرَفَهَا.
▪️ Waktu-waktunya bak permata yang penuh dengan kemenangan.

أَشْرَقَتْ لَيَالِيهَا بِصَلاةِ التَّرَاوِيحِ.
▪️ Malam harinya bercahaya dengan shalat tarawih.

وَ أَنَارَتْ أَيَّامُهَا بِالصَّلاةِ وَالتَّسْبِيحِ.
▪️ Siang harinya bersinar dengan shalat dan tasbih.

حِلْيَتُهَا الإِخْلاصُ وَالصِّدْقُ.
▪️ Perhiasannya adalah keikhlasan dan kejujuran.

وَ ثَمَرَتُهَا الْخَلاصُ وَ الْعِتْقُ.
✔️ Hasilnya adalah selamat dan bebas (dari api neraka)."

📗 Sumber : Lihat kitab At-Tabshirah, karya Ibnul Jauzi. 2/76 (Manhajul Anbiya)

✒ 𝑬𝒅𝒊𝒕𝒐𝒓 : 𝑨𝒅𝒎𝒊𝒏 AsySyamil.com
Read more »
Ustadz DR. Muhammad Nur Ihsan: Puasa Yang Paling Ringan

Ustadz DR. Muhammad Nur Ihsan: Puasa Yang Paling Ringan


Seorang tabi’in, yaitu Maimun Bin Mihraan rahimahullah berkata:

«إن أهون الصوم ترك الطعام والشراب». " المحلى " لابن حزم (6/ 179)
“Sesungguhnya puasa yang paling ringan adalah meninggalkan makanan dan minuman”. 
Lihat: kitab “Al-Muhalla”, Ibnu Hazm 6/179.

Kenapa demikian? karena semua orang bisa menahan rasa lapar dan dahaga, terlebih lagi dalam kondisi terpaksa dan kesulitan, sehingga secara dhohir tidak ada perbedaan antara yang meninggalkan makanan dan minuman karena tidak memilikinya dengan yang meninggalkannya dari terbit fajar sampai terbenam matahari karena puasa, karena hal itu adalah rukun yang wajib dilakukan, akan tetapi hakikat puasa yang sesungguhnya adalah menahan diri dari seluruh yang diharamkan agama dari perkataan dan perbuatan, mata ikut berpuasa dari melihat yang haram, telinga berpuasa dari mendengar yang haram, lisan berpuasa dari perkataan yang haram, tangan berpuasa dari mengambil/memegang yang haram dan kaki berpuasa dari melangkah ke tempat yang haram.

Oleh karena itu Nabi shalallahu’alaihi wasallam menjelaskan bahwa puasa seseorang yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan haram, tidak ada nilai dan pahalanya disisi Allah:

(من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه) رواه البخاري رقم: 1903.
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan haram dan perbuatan haram serta perilaku jahil, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makanan dan minumannya”. H. R Bukhari no. 1903

Nabi shalallahu’alaihi wasallam juga bersabda:

" لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهِلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ " رواه ابن خزيمة رقم: 1996، قال الشيخ الأعظمي: إسناده صحيح.
“Bukanlah puasa sekedar menahan dari makan dan minum, sesungguhnya puasa adalah menahan diri dari yang sia-sia dan yang keji (haram), apabila seseorang mencelamu atau bersikap jahil kepadamu, katakan kepadanya: Sesungguhnya saya berpuasa”. H.R Ibnu Khuzaimah, no. 1996. Syaikh Al-A’dzami mengatakan: “sanadnya shohih”.

Dan boleh jadi seseorang yang berpuasa tidak mendapatkan sesuatu darinya kecuali hanya rasa lapar dan dahaga, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam:

«رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ، وَرُبَّ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ قِيَامِهِ السَّهَرُ» رواه ابن ماجة (رقم: (1690) وابن خزيمة رقم: 1997، وقال الشيخ الأعظمي: إسناده صحيح.
"Boleh jadi seorang yang berpuasa tidak mendapatkan bagian dari puasanya kecuali lapar dan dahaga, dan boleh jadi seorang yang qiyamullail tiada bagian dari sholatnya kecuali hanya bergadang”. 
H.R Ibnu Majah (1690) dan Ibnu Huzaimah no. 1997, Syaikh Al-A’dzami mengatakan: sanadnya shohih”.

Oleh karena itu mari kita jaga dan pelihara puasa kita dari perkataan dan perbuatan haram dan seluruh hal-hal yang akan merusak atau mengurangi pahalanya.

Dahulu para salafus sholeh banyak berwasiat dalam hal ini:

عن طليق بن قيس قال: قال أبو ذر - رضي الله عنه -: «إذا صُمْتَ فتحفَّظْ ما استطعْتَ» فكان طليق إذا كان يوم صيامه دخل، فلم يخرج إلا إلى صلاة. " المحلى " لابن حزم (6/ 179).
Dari Thaliq Bin Qais, beliau menuturkan: Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata: “apabila kamu berpuasa maka peliharalah semampumu”. Dan Thaliq apabila pada hari berpuasa beliau masuk (menetap) rumah, tidak keluar kecuali untuk sholat berjama’ah. Lihat “Al-Muhallaa” karya Ibnu Hazam 6/179.

Mujahid rahimahullah mengatakan :

«من أحب أن يسلم له صومه؛ فليتجنب الغيبة والكذب». " الزهد " لهناد رقم (1203).
“Siapa yang ingin selamat puasanya, maka hendaklah ia meninggalkan gibah dan berdusta”. Kitab “Az-Zuhd” karya Hannad, no: 1203.

Shahabat yang mulia, Jabir Bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu perna berwasiat:

«إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ وَبَصَرُكَ وَلِسَانُكَ عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَآثِمِ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ، وَلَا تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً» رواه ابن أبي شيبه في المصنف، رقم: 8880
“Apabila kamu berpuasa maka hendaklah pendengaran (telinga), mata dan lisanmu (ikut berpuasa) dari kebohongan dan dosa, jangan sakiti pembantu, hendaklah kamu dalam keadaan santun dan tenang pada hari berpuasa, dan jangan kamu jadikan hari tidak berpuasa sama dengan hari kamu berpuasa”. 
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam : Al-Mushannaf, no. 8880.

Semoga Allah Ta’ala membimbing seluruh kaum muslimin untuk menjaga puasa mereka dari seluruh hal yang akan murusak atau mengurangi pahala dan keutamaannya, dan memberikan kepada kita pertolongan untuk beribadah kepadaNya, Aamiin.

اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
“Ya..Allah, tolonglah kami untuk berdzikir dan bersyukur kepadaMu serta melakukan ibadah yang terbaik untukMu”

STDI Imam Syafi’i - Jember
2 Ramadhan 1438 H / 28 May 2017 M
                                           
Read more »
10 Manfaat dan Hikmah Puasa

10 Manfaat dan Hikmah Puasa


Di antara manfaat dan hikmah puasa yang disebutkan oleh para Ulama sebagai berikut:

(1). Wujud penghambaan kepada Allah dan pengagungan atas syariat-Nya yang mulia.
(2). Menundukkan jiwa karena selalu kenyang dapat mendatangkan keangkuhan.
(3). Membersihkan diri dari akhlaq tercela seperti tamak dan kikir.
(4). Membiasakan diri dengan akhlaq mulia yaitu sabar dan murah hati.
(5). Puasa Romadhon mendidik umat untuk bersatu lahir batin karena kesamaan cara dan tujuan.
(6). Menjinakkan hati agar dapat melakukan aktivitas berpikir dan berdzikir.
(7). Menyempitkan saluran darah yang menjadi jalan bagi syaithon untuk menguasai anak Adam.
(8). Menyehatkan jasmani.
(9). Tameng yang akan menjaga diri dari perkara yang harom.
(10). Menyadari nikmat Allah dan merasakan kondisi kaum faqir sehingga mengasihi saudara-saudara yang membutuhkan.

📑 Sumber manhajulhaq
Read more »
RAMADHAN BULAN SEMANGAT BUKAN MALAS & LEMES

RAMADHAN BULAN SEMANGAT BUKAN MALAS & LEMES


Banyak orang di bulan puasa ini terlihat malas, banyak tidur, jalan-jalan gak jelas, lihat sinetron dan lain sebagainya dari hal-hal yang sia-sia, padahal bulan Ramadhan di mata Nabi dan para salaf dahulu adalah bulan perjuangan, jihad, pengorbanan, semangat ibadah & berlomba dalam kebaikan.

Sejarah mencatat banyak peristiwa besar dalam perjalan hidup Nabi Muhammad & para salaf dahulu:

▶️ Perang Badar & Fathu Mekkah terjadi di bulan Ramadhan, dua peristiwa yang merupakan momentum kebangkitan & kemenangan Islam & umat Islam. 
▶️ Di Bulan Ramadhan, Nabi & para sahabat menghancurkan patung-patung besar seperti Lata dan Manat. 
▶️ Di bulan Ramadhan, Nabi menikah dengan Hafshoh Putri Umar bin Khothob.
▶️ Di bulan Ramadhan, Nabi menghancurkan Masjid Dhiror yg dibangun kaum munafiq. 
▶️ Di Bulan Ramadhan, Nabi menerima delegasi-delegasi yang menyatakan masuk Islam. 
▶️ Di bulan Ramadhan, Nabi berperang sembilan kali peperangan. 
▶️ Di Bulan Ramadhan, terjadi perang Ain Jalut yang mengalahkan kaum Salibis dengan kekalahan yg telak. 

Walhasil, bulan Ramadhan di mata Nabi & ulama salaf adalah bulan perjuangan, semangat, pengorbanan untuk menegakkan panji Islam, bukan hanya sekedar bersenang-senang makan & minum.

Yuk, semangat di bulan Ramadhan & Jangan Malas ! 

Referensi: Ma'a Nabi Fii Ramadhan, hlm.37-38 oleh Syeikh Muhammad bin Musa Alu Nashr.

Al-ustadz Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi | Web: abiubaidah.com
Read more »
Beranda